Selasa, 12 Agustus 2014

Sekuritisasi

Sekuritisasi dalam study Hubungan Internasional adalah dapat diartikan sebagai proses yang berhubungan dengan politik internasional yang berada dalam konsep Copenhagen School, dan sebagian besar dipandang sebagai sintesis realisme politik konstruktivis dan klasik dalam pendekatannya terhadap keamanan internasional. Berbeda dengan pendekatan materialis studi keamanan klasik, sekuritisasi adalah proses suatu konsepsi berorientasi keamanan. Dengan kata lain, pendekatan klasik fokus kepada keamanan pada disposisi sebuah ancaman termasuk distribusi kekuasaan, kemampuan militer, dan polaritas, sekuritisasi meneliti bagaimana masalah tertentu diubah oleh seorang aktor menjadi masalah keamanan. Sekuritisasi merupakan versi ekstrim dari politisasi yang memungkinkan penggunaan cara luar biasa dalam keamanan. Untuk keputusan dalam securitizing agar menjadi sukses, itu harus diterima oleh penonton. Studi Sekuritisasi bertujuan untuk memahami "siapa yang securitizes (aktor Securitizing), apa masalah (ancaman), untuk siapa (referent object), mengapa, apa akibat hasilnya, dan setidaknya dalam kondisi apa." Istilah ini diciptakan oleh Ole Wæver pada tahun 1995, tetapi hal telah menjadi sesuatu yang biasa, setidaknya dalam penelitian konstruktivis hubungan internasional.
Ada beberapa konsep dalam sekuritisasi yang menunjukkan bagaimana aktor melakukan sekuritisasi.
Konsep-konsep tersebut yaitu aktor sekuritisasi,
speech act,
existential threat,
referent object, dan
audience.
Sesuai namanya, aktor sekuritisasi adalah pihak yang mengusahakan sekuritisasi. Aktor tersebut akan melakukan usaha-usaha sosialisasi ide atau yang disebut juga speech act, dengan cara mengampanyekan existential threat, yaitu isu-isu ancaman eksistensial yang diwacanakan. Usaha sekuritisasi ini ditujukan kepada audience, atau pihak-pihak yang ingin dipengaruhi oleh aktor untuk mempercayai existential threat, dan akan berpengaruh pada referent object, yaitu pihak yang akan terancam jika isu tersebut tidak disikapi secara serius.
Bahwa subjek diberikan disekuritisasi tidak berarti bahwa subjek adalah esensi obyektif untuk kelangsungan hidup negara tertentu, tetapi berarti bahwa seseorang dengan sukses telah membangun sesuatu sebagai masalah eksistensial. Pada prinsipnya, siapa pun bisa berhasil dalam membangun sesuatu sebagai masalah keamanan melalui tindak tutur. Kemampuan untuk secara efektif sekuritisasi subjek yang diberikan, bagaimanapun, sangat tergantung pada kedua status aktor tertentu, dan apakah isu-isu serupa umumnya dianggap ancaman keamanan.
Namun, sekuritisasi bisa dengan mudah melibatkan lebih dari satu sektor-sektor ini. Dalam kasus 2003 Invasi Irak, orang bisa mengatakan bahwa konflik itu disekuritisasi militer; senjata pemusnah massal adalah salah satu alasan untuk invasi. Namun, perang itu juga disekuritisasi sebagai masalah sosial; hak asasi manusia di Irak Saddam disebutkan dalam pemikiran publik. Contoh lain kurang jelas akan menjadi perdebatan imigrasi di Amerika Serikat. Kekhawatiran infiltrasi teroris secara teratur dikutip sebagai alasan untuk kontrol ketat dari perbatasan. Karena lebih mudah untuk sekuritisasi masalah setelah 11 September, keprihatinan ini untuk keselamatan dan keamanan telah mengambil perhatian dari faktor-faktor ekonomi yang selalu bermain dalam migrasi internasional.
Di dalam study keamanan: sebuah kerangkan dari analis, Barry Buzan, Ole Wæver and Jaap de Wilde terdapat 5 sektor yang bisa terjadi dalam sekuritisasi.
  1. Military
  2. Political
  3. Economic
  4. Society
  5. Environment
Namun, sekuritisasi bisa melibatkan lebih dari satu sektor-sektor ini. Dalam kasus 2003 Invasi Irak, orang bisa mengatakan bahwa konflik itu disekuritisasi militer; senjata pemusnah massal adalah salah satu alasan untuk invasi. Namun, perang itu juga disekuritisasi sebagai masalah sosial; hak asasi manusia di Irak juga disebutkan dalam isu internasional. Contoh lain kurang jelas akan menjadi perdebatan imigrasi di Amerika Serikat. Kekhawatiran infiltrasi teroris secara teratur dikutip sebagai alasan untuk kontrol ketat dari perbatasan. Karena lebih mudah untuk sekuritisasi masalah setelah 11 September, ini untuk keselamatan dan keamanan telah mengambil perhatian dari faktor-faktor ekonomi yang selalu bermain dalam migrasi internasional.
sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Securitization_%28international_relations%29